Selasa, 04 November 2014

Bintang alat pelempar setan? >>> bagian ke2.

Sesuai janji saya,,, setelah menjelaskan definisi Bintang dalam Quran, maka akan kita ungkap Firman Allah yg berhubungan dengan kata "Bintang sebagai alat pelempar setan"
Pertama
======
Firman:
[67:5] Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang (MASHOOBIH), dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
"Mashoobih" مَصٰبِيحَ Cahaya-Cahaya Pelita.
"Misbah" ini dijelaskan sebagai "Rujuuman Li syayaathiyn" (Pelempar Setan)---- sah-sah saja bila ada yg menafsirkan bahwa "rajam" merupakan melempar dengan batu... bila konteknya memang dikaitkan dengan batu atau yg berhubungan dengan hukuman; semisal hukum "rajam". Namun kaitannya dalam hal ini tentu saja berbeda dengan "Misbah" (Cahaya Pelita)
Namun dalam ayat ini Kontek-nya berbeda,,, Quran memakai gaya bahasa semitik dalam menjelaskan suatu kejadian,,, Ia tidak langsung menjelaskan suatu perkara habis dalam 1bab namun Quran berbicara dari global kemudian mengerucut lebih khusus lagi,,,
=================
Firman:
[37:6] Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang (KAWAAKIB), [37:7] dan telah memeliharanya dari setiap syaitan-syaitan yang sangat durhaka,
[37:8] syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.
[37:9] Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal.
[37:10] akan tetapi barangsiapa yang mencuri-curi maka ia akan dikejar oleh suluh api yang cemerlang.
Pada ayat ini dijelaskan bahwa "Misbah" (Cahaya pelita) itu adalah "Kawakib" (bintang pijar) itu sendiri yakni bintang "kaukab" yg memiliki panas dan memancarkan cahaya sendiri.
Lalu dijelaskan pula alasan mengapa setan2 sampai dilempari dari segala penjuru. Lalu ayat selanjutnya adanya informasi suluh api yang cemerlang sebagai pembinasa bagi setan2 yang mencuri dengar. Dari sini saja sudah ketahuan bahwa Bintang tidak benar2 dilempar seperti halnya manusia melempar batu ^^
Perhatikan ayat ke 8
"syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan para malaikat dan mereka dilempari(WAYUQDZAFUUNA) dari segala penjuru"
(laa yassamma'uuna ilaa lmala-i l-a'laa wayuqdzafuuna min kulli jaanib )
"Qodzaf" (mengunci target dengan tepat sasaran)
----
"wayuqdzafuuna min kulli jaanib" (Dikunci dari tiap-tiap penjuru)
------selanjutnya pada ayat 10 ada ungkapan:
"fa atba'ahu syihaabun tsaaqib" (maka mengejarnya suluh api yang cemerlang)
Jelas disini bukan dilempar melainkan ditembak setelah sasarannya terkunci. Oke ayat selanjutnya akan lebih jelas lagi....
Cekidot di-bawah!
=================
Firman:
[15:16] Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan gugusan-gugusan bintang (BURUUJAN) di-langit dan Kami menghiasinya bagi orang-orang yang memandang.
[15:17] dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,
[15:18] kecuali siapa yang mencuri-curi pendengaran (berita langit) maka mengejarnya semburan api yang terang.
Disini ada penjelasan bahwa "Buruj" (formasi bintang) itu terdiri dari "Kawaakib" (bintang-bintang kokab) yang terang dan panas dan tentu saja adanya "Syihab" (Suluh api/semburan api cemerlang) Suatu informasi sains yg luar biasa oleh Quran bahwa bintang memiliki panas dan semburan api.
Perhatikan ayat ke 17
"dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk"
(wa hafidznaa haa min kulli syaitoonirrojiim)
"Rojim" tidak selamanya bermakna melempar,,, namun makna sebenarnya adalah "mengusir secara hina dan tidak terhormat"
Ada ungkapan dalam do`a muslim:
"Auudzu bi-Llaahi minassyaithoonirrojiim"
(Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terusir)
sedangkan kata kutuk yg lazim digunakan adalah "la`nat"
"Lu'ina L-ladziina kafaruu mim banii isroo-iila 'alaa lisaani daawuuda wa iysaa bni maryama dzaalika bimaa 'ashou wakaanuu ya'taduun"
([5:78] Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas)
----la'ana hulloohu waghadhiba 'alayhi waja'ala minhumu L-qirodata wa L-khonaaziiro wa'abada ththooghuuti ulaa-ika syarrun makaanan wa-adhallu 'an sawaa-i ssabiil.
[5:60] ....yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan menyembah thoghut ?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
===============================================
Terakhir dipertegas dalam Qur`an surah "JIN" bukan nujum "Bintang" yg dilempar,,, namun Syihab-lah yg melesat, mengincar, dan membakar.
[72:8] dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui rahasia langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api "SYUHUUBAN",



[72:9] dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan. Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api "SYIHAABAN" yang mengincar (untuk membakarnya).


====
Ayat MUNAFIK dan SELUMBARNYA nyusul ane ada keperluan mendadak ^^

Minggu, 26 Januari 2014

Kata Hujan dalam Quran



Quran mempunyai 5buah kata dalam mendefinisikan hujan.
1. Maa; substansi dalam bentuk air
2. Wabil; hujan deras yang memiliki berat.
3. Mator; hujan yang tercurah dari ketinggian
4. Wadq; hujan yang telah disuling dan mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.
5. Goits; hujan yang memiliki aspek manfaat.

Kamis, 16 Januari 2014

Langit


A. Pengertian langit
kata langit سماء {arab : samaa`} dalam quran adalah suatu benda yang tidak menyentuh bumi dan kedudukannya lebih tinggi dari bumi. wujud langit lebih ditekankan pada eksistensinya sebagai ruang dan atap transparan (atmosfir) yang melindungi bumi dari benda-benda langit lainnya. Langit mempunyai 7 lapis dengan tingkatan yg berbeda-beda karena itu tiap-tiap langit memiliki kadar dan kandungan unsur yang berbeda. Quran memberi signal tentang keberadaan 7 langit dalam bentuk jamak سماوَات {arab : samaawaat}

B. Unsur pembentuk langit
Unsur pembentuk Langit adalah asap cosmis yang juga merupakan unsur yang sama dalam pembentukan bumi. Asap cosmis ini kemudian mengalami penurunan-penurunan sehingga dari satu unsur itu berpisah dan membentuk 2unsur yang berbeda, yaitu langit yang menguap dan bumi yang memadat. Menurut penafsir generasi awal, asap cosmis bukanlah asap yang disebabkan oleh percikan api, melainkan asap yang terbentuk dari Air cosmis.

Senin, 13 Januari 2014

Air

Air dan Permulaan Kehidupan

Air {arab:مَاء maa`}, merupakan senyawa penting yang berperan dalam terbentuknya suatu kehidupan حَيَاةُ {hayaah}1. Air yang ada dipermukaan bumi, bukan berasal dari planet bumi, melainkan berasal dari langit2, sehingga bumi yang dahulunya tandus, gersang dan kering menjadi hidup dan mendukung terjadinya aktifitas kehidupan diatasnya3. Air juga merupakan senyawa yang dihasilkan dari turunnya hujan4.


Referensi Quran:
1. QS. Al-Anbiya:30

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ

Romanisasi : 
{waja`alnaa minal-maa`i kulla syai`in hayyin, afalaa yu`minuun}

Terjemahan:
「dan Kami menjadikan dari air segala sesuatu yang hidup, maka mengapakah kalian tidak beriman?」



Keterangan:
bahwa segala sesuatu yang memiliki unsur kehidupan {kulla syai`in hayy :كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ } berasal dari air {minal-maa`i :مِنَ الْمَاءِ }




- {Min}مِن  [dari]

- {Al-maa`i} الْمَاء [air]
- {Kulla} كُلَّ  [Tiap-tiap]

- {Syai`in} شَيْءٍ  [Sesuatu]

- {Hayyin} حَيٍّ  [Hidup]


Catatan Referensi: