Sabtu, 11 Januari 2014

Alam-Taro

A. Pengertian

Alam taro  أَلَمْ تَرَ merupakan kalimat tanya dalam bentuk nafi, yang penggunaannya digunakan untuk memahami sebuah fenoma-fenomena yg terindrai oleh penglihatan mata. Baik kejadian itu yg masih berlangsung sekarang, ataupun yang telah terjadi di masa lampau.

Kata {alam taro} أَلَمْ تَرَ cukup banyak digunakan di dalam Quran. Salah satunya terdapat pada surah Al-Fil yang mengisahkan raja Abrahah dan tentara gajahnya yang hendak menghancurkan ka`bah baitullah yang ada di mekah. 

Awal surah Al-Fil adalah sebagai berikut: {alam taro kaifa fa`ala robbuka bi-ashaabil fiil} terjemahan: "apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu bertindak terhadap pemilik gajah". kisah diatas benar-benar real terjadi, sehingga masyarakat arab pada saat itu menamai peristiwa bersejarah tersebut dengan nama tahun gajah. Setelahnya barulah dipakainya kalender hijriah yang bertepatan pada masa hijrah nabi Muhammad SAW.

B. Struktur Pembentukan

Kata {alam taro} tersusun atas 2huruf yaitu: alif istifham (أ) = apakah, dan lam nafi (لَمْ) = tidak, {alam}أَلَمْ =apakah tidak atau tidakah, {taro}تَر =kamu lihat, yang mana bila dijadikan satu kalimat yang utuh, maka arti {alam taro} أَلَمْ تَرَ adalah sebagai berikut "apakah tidak kamu melihat atau tidakah kamu memperhatikan". 

Bentuk dari "istifham dan nafi" {alam taro}أَلَمْ َتَر  mengisyaratkan suatu fenoma atau suatu kejadian, yang telah berlangsung di masa sekarang maupun di masa lampau. Lalu perihal tersebut direview ulang kembali dan dianalisis sebagai bahan yang semuanya diambil berdasarkan data-data dan perenungan-perenungan terhadap tanda-tanda dan gejala-gejala fenoma yang terjadi dialam semesta, sebagai saran untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah.


Intinya fenomena-fenomena tersebut merupakan sebuah kesatuan utuh, yang mana bila seseorang menafikan Allah berarti dia menafikan pula terhadap fenomena-fenomena ilmiah yang yang ada dialam semesta, sedangkan fenomena-fenomena yang dilihatnya itu telah
Allah abadikan dalam Quran sebagai istifham untuk dipelajari oleh umat manusia yang mempergunakan akalnya. Terakhir adalah bagaimana sikap manusia dalam menyikapi secara kritis apa yang telah diwahyukan Allah. Apakah akan merespon positif dengan mengimani dan meyakininya, ataukah sebaliknya yaitu dengan menolak dan berusaha menyangkalnya.




Klik untuk kembali ke menu 
- Quran-dan-proses-terbentuknya-hujan-part 1


3 komentar:

  1. Wah udah ada yg ada update lagi rupanya, ijin nyimak. bagus sekali artikelnya.

    BalasHapus
  2. Thanks komentarnya semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  3. A new scene opens for free online videos - Vimeo
    I've been searching around all the old movies and videos for online video gambling - and I'm getting hooked on youtube mp3 it for a while now.

    BalasHapus